New Gear, MacBook Pro MD101

New Gear

Ceritanya saya barusan beli laptop untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, kali ini mau ikut-ikutan jadi fanboy Apple dengan membeli MacBook Pro MD101. Alasannya sederhana, selama saya ngantor di Jakarta ternyata disana cukup banyak pengguna perangkat Mac, dan pengetahuan saya tentang perangkat Mac bisa dibilang tidak ada. Jadi misalnya ada pertanyaan atau pekerjaan yang berhubungan dengan Mac tentu saja saya nggak bisa menyesuaikan diri.

Di saat yang bersamaan, laptop saya Asus N43SL mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. Misalnya terkadang dvd drive suka membuka sendiri tanpa diperintah, laptop jadi cepet panas padahal sudah beberapa kali dibersihkan, kemudian beberapa port seperti HDMI dan VGA mulai menunjukkan kelelahan untuk dapat melayani saya selama 5 tahun terakhir ini. Padahal laptop Asus itu sudah saya upgrade dengan RAM 8 GB dan SSD drive, ternyata penuaan tetap tidak bisa dilawan.

Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan Betemen Loenpia dan teman di kantor, saya memutuskan untuk mencoba beralih ke perangkat Mac. Pertimbangannya, Mac dapat mendukung kebutuhan saya seperti presentasi, mengetik, web development, dan sys-admin. Sebelumnya saya sudah pernah mencoba pakai MacBook teman dan memang merasakan bahwa perangkat ini bisa mendukung pekerjaan saya.

Eh jadi ingat, di awal tahun 2008 saya pernah bercita-cita ingin membeli MacBook Pro tapi waktu itu belum punya uang yang cukup. Tapi waktu itu saya yakin bahwa suatu hari saya akan mampu membeli perangkat itu. Mungkin ini pertanda dan inilah saatnya.

Dari hasil konsultasi sebelumnya, ternyata saya tidak perlu membeli perangkat MacBook Pro yang baru, apalagi dengan yang Retina Display. Saya membutuhkan MacBook yang “upgradable”, sedangkan perangkat MacBook keluaran 2013 hingga sekarang sudah tidak dapat diupgrade. Setelah berselancar di berbagai tempat, saya mendapat kesimpulan bahwa MacBook Pro keluaran mid 2012 dengan seri MD101 merupakan generasi terbaik karena sudah dibekali Intel Prosesor i5 generasi 3, RAM dapat diupgrade hingga 16 GB, dan Harddisk dapat diupgrade menggunakan SSD drive. Ukuran layar yang 13 inchi juga pas untuk kebutuhan saya. Masalah bobotnya yang termasuk berat, menurut saya tidak masalah karena ternyata masih lebih berat Asus N43SL.

Masalah berikutnya adalah pencarian barang, ini karena saya mencari barang second tapi tentunya ingin kualitas yang masih bagus. Meskipun sudah banyak marketplace berdiri, saya tetap kembali ke selera asal, yaitu KasKus. Disanalah akhirnya saya menemukan penjual yang memiliki MD101 dengan kualitas 96% dengan penyok minor yang ternyata nggak keliatan. Harga yang ditawarkan juga oke, setelah negosiasi saya bisa mendapatkan dengan harga 8 juta rupiah saja. Uniknya, penjual ini menawarkan menggunakan layanan Tokopedia untuk memanfaatkan layanan cicilan 0%, wah boleh juga tuh. Sistem escrow yang dimiliki Tokopedia juga melindungi saya dari penipuan karena dana baru bisa diteruskan ke penjual ketika barang sudah sampai ke tangan. Jadilah saya membeli MacBook Pro MD101 dengan cicilan 0% dari Tokopedia hahaha.

Bagaimana dengan nasib Asus? Sekarang dia pensiun dan gantian melayani Bale Bandeng di rumah sebagai laptop operasional. Dia sudah tidak perlu mengikuti saya bolak-balik Semarang-Jakarta tiap minggunya, semoga sudah jadi lebih tenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *